Cerita Pendidikan di negara oppa



Oke gengs, selain terkenal dengan surganya oppa. Negara ini juga mendapatkan julukan sebagai salah satu negara dengan pendidikan teritinggi di dunia

Menurut IDN Times
https://www.idntimes.com/life/education/amp/suci-wu-1/negara-dengan-sistem-pendidikan-terbaik-di-dunia-c1c2

Dari hasil penelitian yang ada, Korea Selatan menempati nomor 1. Korea mengalahkan Jepang yang meskipun investasi dalam pendidikan anak usia dini cukup tinggi tetapi masih belum mampu mengimbangi model pendidikan.

Korea Selatan yang bahkan memberlakukan lama belajar selama 7 hari kerja. Tingkat melek huruf total adalah 97,9% dengan komposisi, laki-laki 99,2% dan 96,6% perempuan.

Wow!!! Jadi, tidak perlu di ragukan lagi ya teman-teman. Jadi,selain k-pop idolnya yang mendunia dan memiliki banyak prestasi tapi mereka rupanya juga memilik otak yang encer. Hmmmm

Setelah mendengar bahwa Korea Selatan menjadi negara dengan pendidikan tertinggi,terbesit di otak gue. Kok bisa mereka jadi yang lebih unggul? Kalau mereka bisa apa bangsa indonesia juga bisa?

Lalu gue baca dalam sebuah artikel di KOMPAS.com

Pendidikan Ekstrem dan Konsep "Unggul atau Mati" di Korea
Selasa, 23 September 2014 | 10:48 WIB

https://edukasi.kompas.com/read/2014/09/23/10480081/Pendidikan.Ekstrem.dan.Konsep.Unggul.atau.Mati.di.Korea
KOMPAS.com - Jika tidak jadi manusia yang unggul, kami akan mati. Itulah prinsip yang dipegang bangsa Korea Selatan yang miskin sumber daya alam dan secara geopolitik dikepung empat kekuatan besar: Tiongkok, Rusia, Korea Utara, dan Jepang.


Di sekolah-sekolah, manusia Korsel benar-benar digodok. Kami berkesempatan menengok Daewon Foreign Languages School, salah satu sekolah berbahasa asing terbaik setingkat SMA yang berada di perbukitan sisi utara Seoul, awal September.

Ketika kami datang, sejumlah murid perempuan sedang memainkan kenchi—benda berbahan kulit sebesar uang logam yang diikat beberapa helai bulu angsa—dengan kakinya. Murid laki-laki bermain basket dengan riang. Beberapa murid yang berpapasan dengan kami segera menundukkan kepala dan sedikit membungkukkan badan sebagai tanda hormat.

Jam bermain dan olahraga barangkali jam paling menyenangkan buat murid-murid itu. Selanjutnya, mereka harus berkutat dengan berbagai pelajaran sepanjang hari dari pagi hingga malam.

Mereka sudah ada di sekolah pukul 07.40 dan mulai belajar pukul 08.20. Jam pelajaran baru selesai pukul 19.30. Artinya, mereka berada di sekolah rata-rata 11 jam 10 menit. Tidak heran jika Korsel sempat dinobatkan sebagai negara dengan jam pelajaran sekolah terlama di dunia.

Jam pelajaran sepanjang itu pun dianggap belum cukup. Saat kelas berakhir, sebagian siswa melanjutkan kegiatan dengan belajar bersama di aula. Bus sekolah lalu mengantar mereka pulang pukul 22.30. Mereka yang tidak belajar di aula sebagian pergi ke tempat les buat belajar lagi hingga larut malam.


Satu-satunya jalan untuk sukses

Direktur Konseling Daewon Eric Cho mengatakan, jam pelajaran sebelumnya lebih panjang lagi. Dulu, kelas baru berakhir pukul 21.45 dan murid masuk sekolah pada Sabtu. Masa-masa itu memang sangat berat, lanjut Eric, tetapi orang Korsel harus menjalaninya. Sebab, mereka sadar, pendidikan satu-satunya jalan untuk sukses.

”Buat kami, sukses pendidikan itu adalah masalah hidup dan mati,” ujar Lee Kang-hyun, Presiden Korean Chamber of Commerce in Indonesia, akhir Agustus.

Pantas saja mereka bisa unggul, toh mereka itu memiliki sifat pekerja keras. Menurut pandangan gue, manusia korsel cenderung sangat mementingkan pendidikan , bahkan mereka tidak main-main dengan hal itu. Kemudian gue mundur kebelakang, mencoba melihat keadaan bangsa kita.

Sepertinya pendidikan bangsa kita ini masih memiliki banyak kekurangan, entah itu dari segi infrastruktur dan sumber daya manusia itu sendiri. Sebenarnya bangsa kita juga bisa menerapkan cara yang dilakukan bangsa korsel, tapi pertanyaanya apakah kita mampu untuk menerima dan menjalankannya?

Bagaimana pendidikan kita mau maju,kalau kualitas saja belum sepenuhnya tertanam di dalam diri anak bangsa. Kan manusia yang terdidik itu, adalah manusia yang baik kualitasnya seperti manusia korsel tadi.

Ayolah,ubah cara berfikir kita dari kalimat "Gimana nanti!" dengan "Nanti gimana?"
Tanamkan rasa kekhawatiran pada diri kita ini, khawatir akan pendidikan di indonesia. Dan berfikir tentang masa depan negara kita mau bagaimana nantinya.

Gue bukan ingin membandingkan, tetapi apa salahnya kita mengikuti cara berfikir orang sukses?


~~~

Terimakasi temen temen :'')

Komentar

Postingan Populer